Perang Thailand – Kamboja Dorong Lonjakan Wisata ke Bali

Kawasan perbatasan Thailand dan Kamboja kembali memanas melalui bentrokan bersenjata sejak akhir Juli 2025. Bentrokan ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan pengungsi massal, tetapi juga memicu kekhawatiran global mengenai keamanan destinasi wisata regional
Menanggapi situasi tersebut, pengamat pariwisata menilai Bali memiliki peluang besar untuk menarik wisatawan internasional yang mencari destinasi alternatif yang lebih stabil. Selama ini, Thailand merupakan salah satu pesaing utama Bali dalam pasar turis mancanegara. Kini, situasi geopolitik dapat menggeser tren liburan ke Pulau Dewata
Menurut data, bentrokan di perbatasan telah menyebabkan puluhan korban jiwa dan lebih dari ratusan ribu orang dievakuasi. Sementara itu, PHRI Bali mencatat adanya potensi meningkatnya permintaan terhadap destinasi wisata yang menawarkan keamanan, kenyamanan, dan daya tarik budaya seperti Bali.
Untuk memanfaatkan momentum ini, pemerintah daerah bersama pelaku industri didorong memperkuat strategi promosi dan kualitas layanan wisata. BPS mencatat tingkat okupansi hotel di Bali terus meningkat hingga semester pertama 2025, dengan pergerakan penumpang di Bandara Ngurah Rai mencapai lebih dari 11 juta, termasuk jutaan penumpang asing. Lama tinggal wisatawan juga bertambah menjadi rata‑rata 2,6 malam per kunjungan, menunjukkan peluang pendapatan pariwisata yang lebih besar.
Strategi penguatan Bali sebagai destinasi aman meliputi digital marketing tertarget, peningkatan kapasitas dan keramahan layanan, serta diversifikasi produk wisata mulai dari budaya, alam, hingga wellness. Kolaborasi antara PHRI, pemerintah daerah, dan stakeholder pariwisata sangat krusial dalam mengoptimalkan momentum geopolitik positif ini.
Jika Bali berhasil menawarkan pengalaman liburan yang berkualitas dan aman, dipastikan kunjungan turis mancanegara akan meningkat. Situasi konflik justru membuka ruang bagi Pulau Dewata untuk memperluas pangsa pasar, memperkuat citra sebagai destinasi favorit global, dan meningkatkan kontribusi ekonomi lokal secara signifikan.
Sumber: Internet.